CINTA : SUATU PANDANGAN (Sambungan)

Saturday, October 16, 2010
Pada waktu Allah SWT menciptakan Hawa untuk menjadi isteri Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan isteri manusia, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18). Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." Allah tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Dia sengaja menciptakan seorang wanita yang serasi untuk Adam. Allah tahu bahawa untuk dua manusia bisa hidup bersama, mereka harus serasi. Menarik sekali bahwa Allah tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Allah SWT sudah memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah keserasian. Ironinya adalah, kita telah menggeser hal esensial yang Allah tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata "serasi" dengan kata "cinta." Allah menginginkan yang terbaik bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita. Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia serasi denganku? Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika Syarikat, yang mengeluhkan bahawa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk menyiapkan diri memperoleh ijazah dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta di lapangan bahawa cinta (romantik) bukan segalanya.
Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang serasi dengan kita!
Catatan :
1. Bahan ini saya petik daripada seorang penulis bebas yang mempunyai pandangan tersendiri tentang CINTA.
2. Saya dan pembaca tidak semestinya 'terikat' dengan pandangannya. Namun pada saya, pandangannya tentang CINTA sangat menarik untuk kita sama-sama renungi.

0 comments:

Post a Comment